Ya betul jawabannya adalah Mahmoud Ahmadinejad yaitu Presiden Iran.
Benarkah Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad adalah presiden termiskin di
dunia? Jawabannya bisa ya dan bisa tidak. Dijawab ya, karena memang dialah
presiden di dunia dengan kekayaan sebagai berikut: kekayaan dan propertinya
terdiri dari sedan Peugeot 504 tahun 1977 dan sebuah rumah sederhana warisan
ayahnya 40 tahun yang lalu di sebuah daerah kumuh di Teheran! Sebagai presiden, ia masih tinggal di rumahnya. Rekening banknya pun bersaldo minimum, dan satu-satunnya uang
masuk baginya adalah uang gaji bulanannya. Gajinya sebagai dosen di sebuah
universitas hanya senilai US$250.
Kalau dijawab tidak, maka dialah presiden di dunia tempat paling kaya bagi banyak
pejabat negara manapun untuk "bercermin" alias introspeksi diri.
Banyak masyarakat menginginkan pejabat-pejabat di negaranya untuk berprilaku
sebagaimana Ahmadinejad, "meminjam" cermin Ahmadinejad untuk melihat
diri mereka. Dan setelah bercemin kepada pribadi presiden tersebut mereka pun
lalu hendaknya menjadi pejabat yang sangat sederhana dan "amanah"
dalam pengertian kasat mata.
Apa yang terbayang pertama kali ketika mendengar nama Ahmadinejad disebutkan, adalah tentang pemimpin yang lugas dan berani. Apalagi pandangan mata dan acungan tangannya menunjukkan seperti gambar di atas.
Sebetulnya sudah banyak tulisan yang membahas tentang profil Mahmoud Ahmadinejad, seorang pemimpin yang lugas dan berani, namun juga sederhana dan egaliter. Berikut saya menampilkan profil, foto-foto kehidupan, dan kepemimpinan seorang Ahmadinejad dalam foto-foto yang juga mudah dicari di google.
Mahmoud Ahmadinejad terlahir dengan nama Mahmoud
Sabourijan di daerah Garmsar, tepatnya desa Aradan 54 tahun silam. Ayahnya,
Ahmad, adalah seorang pandai besi dan pengikut ajaran Syi’ah yang taat. Ibunya,
Khanom, dikatakan memiliki hubungan darah dengan nabi Muhammad SAW.
Ahmadinejad merupakan seseorang yang tidak terkenal, bukan tokoh ulama, juga
bukan tokoh politik di negara Iran. Ahmadinejad kecil tumbuh layaknya seorang
remaja di usianya. Dikenal sebagai penggemar sepakbola dan jago bermain
sepakbola. Dia juga pintar matematika. Selain itu Ahmadinejad terkenal memiliki
suara yang bagus, seperti saat membaca Al-Quran maupun pidato.
Keluarga Ahmadinejad pindah ke Teheran, Iran pada saat dia berusia 1 tahun.
Nama ‘Sabourijan’ diganti menjadi ‘Ahmadinejad’ oleh sang ayah untuk
menghindari konflik di tempat tinggal barunya.
Pada tahun 1980, Ahmadinejad merupakan ketua perwakilan IUST (Iran University
of Science and Technology) untuk perkumpulan mahasiswa se-Iran. Ahmadinejad
juga terlibat dalam pendirian Kantor untuk Pereratan Persatuan (daftar-e
tahkim-e vahdat), organisasi mahasiswa yang berada di balik perebutan Kedubes
Amerika Serikat yang mengakibatkan terjadinya peristiwa ‘krisis sandera Iran’.
Pada masa perang saudara antara Iran dan Irak, Ahmadinejad bergabung dengan Korps
Pengawal Revolusi Islam, tepatnya pada tahun 1986. Ahmadinejad kemudian
diangkat menjadi insinyur kepala pasukan keenam Korps dan kepala staf Korps di
sebelah barat Iran.
Setelah perang, dia bertugas sebagai wakil gubernur dan gubernur Maku dan Khoy,
Penasehat Menteri Kebudayaan dan Ajaran Islam, dan gubernur provinsi Ardabil
dari 1993 hingga Oktober 1997. Ini merupakan awal kiprah Ahmadinejad di dunia
politik.
Pada bulan mei 2003, Ahmadinejad terpilih sebagai walikota Teheran. Selama
menjabat sebagai walikota, Ahmadinejad menanamkan nilai-nilai keagamaan dalam
kegiatan-kegiatan di pusat kebudayaan Teheran. Hal ini bertentangan dengan para
walikota sebelum dirinya yang lebih modern dan reformis.
Saat kampanye, Ahmadinejad pernah bertengkar dengan Presiden Iran saat itu,
Mohammad Khatami, yang membuat beliau mencabut hak Ahmadinejad untuk menghadiri
pertemuan dewan menteri, hak yang biasanya diberikan pada walikota di Iran.
Pertengkaran tersebut dipicu dari pernyataan Ahmadinejad di depan umum bahwa Presiden
Khatami tidak pernah memperhatikan masalah sehari-hari warga Iran.
Pada tahun 2005, Ahmadinejad akhirnya terpilih menjadi Presiden keenam Iran
setelah memenangkan 62 persen suara dalam Pemil. Mengalahkan rivalnya, Ahmad
Hashemi Rafsanjani.
Tidak ada yang mengira Mahmoud Ahmadinejad dapat terpilih menjadi Presiden
Iran, karena 6 kandidat presiden lainnya merupakan tokoh ulama atau tokoh
politik yang memiliki sumber dana besar. Ahmadinejad terpilih karena rakyat
menyukai gaya dan sifatnya yang sederhana.
Tak lama setelah terpilih, Ahmadinejad tersandung tuduhan bahwa dirinya
terlibnat dalam peristiwa ‘krisis sandera Iran’ pada tahun 1979. Sebuah foto
yang diklaim sebagai bukti memperlihatkan seorang pria mirip dirinya sedang
berjalan menuntutn sandera. namun hal ini tak pernah dapat dibuktikan.
Ahmadinejad dikenal sebagai sosok konservatif yang sangat berpedoman pada
nilai-nilai agama yang dianutnya. Pidato dan kata-katanya seringkali pedas dan
kontroversial. Terutama jika menyangkut negara Amerika. Perkataan Ahmadinejad
ini membuat dirinya tak disukai oleh kalangan politikus dunia Barat, terutama
Amerika. Ahmadinejad juga dikenal sebagai tokoh anti-gay.
Saat menjabat Walikota Teheran, kemana-mana selalu menyetir sendiri, tetap
tinggal di rumah susunnya, membersihkan lingkungannya sendiri, suka mengamati
sendiri setiap sudut kota dan lain-lain.
Sifatnya yang sederhana ini masih terlihat saat Ahmadinejad terpilih menjadi
Presiden. Karpet-karpet merah persia mahal dikeluarkan semua dari istana,
menolak mobil limosine dan tetap setia menggunakan mobil tuanya serta tetap
tinggal di rumah susunnya. Selain sifatnya yang sederhana ia dicintai karena
lebih mementingkan memperbaiki ekonomi negara ketimbang bidang-bidang lain dan
memperjuangkan setiap pendapatan minyak bumi agar jatuh ke meja makan rakyat
Iran.