Minggu, April 1

Bersekolah Berjuang Menantang Maut






Ini adalah sebuah potret menyedihkan dari negaraku. Bayangkan untuk ke sekolah puluhan siswa SD di desa Ciwaru, Jawa Barat berjuang menantang maut dulu untuk sampai ke sekolah mereka, bukan sekali atau dua kali para siswa ini melakukannya setiap hari saat pergi maupun pulang ke sekolah. Ini diakibatkan putusnya tali jembatan yang menghubungkan antar dua desa tersebut. Sungguh ironis melihat keadaan ini, para siswa terpaksa  meniti jembatan tersebut hanya berpegangan tangan  dan  dibawahnya arus deras sungai yang bisa mengancam siapapun dan kapan saja. Bagi mereka bersekolah bagaikan berjuang melawan maut. Setiap pagi kaki-kaki kecil mereka harus meniti bilah-bilah jembatan gantung yang panjangnya kurang lebih 100 meter yang sudah rusak parah, lalu mengandalkan kedua tangan mereka dan memegang erat besi jembatan. Sungguh pemandangan yang memilukan. 

Sedikit cerita, saat saya masih SD dulu saya pergi ke sekolah hanya berjalan kaki tak sampai 1 km, karena tak jauh dari rumah saya. Saat SMP saya menggunakan fasilitas angkutan umum, dan saat SMA saya di fasilitasi oleh orang tua berupa sepeda motor. Sungguh saya bersyukur atas semua itu. Ironis dan sangat jauh perbandingan yang dirasakan para siswa tersebut. Namun di sisi lain pemerintah setempat seolah tidak peduli akan kondisi ini. Para siswa terpaksa melakukannya untuk masa depan agar lebih baik. Ntah sampai kapan para siwa ini bertaruh nyawa menyeberang jembatan rusak ini.

I am lucky...

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.